Langsung ke konten utama

Mengintip Perjuangan Kopi Indonesia di Kafe Amerika Serikat


Gerakan "Third Wave of Coffee" atau memilih kopi yang berkualitas tinggi, semakin populer di Amerika, terutama dengan meningkatnya minat terhadap specialty coffee. Vigilante Coffee Company termasuk salah satu pengusungnya. Setiap hari tersaji hingga belasan kopi dari 10 negara, termasuk Indonesia.

Adalah kedai kopi independen Vigilante Coffe Company di Hyattsville, Maryland yang mengusung konsep tersebut. Tak hanya menyajikan kopi berkualitas tinggi dan single origin atau tidak dicampur dengan kopi dari sumber lain, tapi tempat itu juga menghidangkan berbagai jenis kopi dari seluruh dunia termasuk Indonesia.

Mereka membeli langsung kopi dari petani di berbagai negara, termasuk dari Tanah Air.

"Seiring waktu, saya ingin berbisnis dengan integritas. Bagi saya, sangat penting mengetahui asal usul produk dan siapa yang memproduksinya," ujar Christopher Vigilante, sang pemilik seperti dikutip dari VOA News, Kamis (5/4/2017). 

Chris mendalami ilmu pemanggangan dan pembelian kopi di Hawaii. Ia lalu kembali ke Washington DC untuk membuka pemanggangan kopi pada 2012 dan akhirnya juga membuka kafe di Hyattsville tahun 2014.

Vigilante menyajikan kopi berkonsep micro roasting atau dipanggang sesuai dengan kebutuhan. Ciri lain dari kopi gelombang ketiga adalah metode alternatif dalam menyeduh, seperti pot vakum atau menuang kopi dengan saringan kertas.

Kopi di Vigilante juga diramu dengan bahan berkualitas lainnya, sehingga tidak hanya enak tapi juga cantik dilihat.

"Pertama, kopinya sangat enak. Kedua untuk mocha, mereka pakai cokelat asli, bukan sirup cokelat. Dengan susu atau susu kedelai juga enak," ujar salah satu pelanggan, Romina Heymann.

Untuk mendapatkan kualitas ini, Chris dan staf-nya mencari kopi ke berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Selatan, Afrika, hingga Indonesia.

Di Indonesia, mereka berkunjung ke Bandung, Bali dan Solok, Sumatra Barat.

"Kita lebih suka membangun direct relationship, hubungan langsung dengan petani, jadi kita bisa dapat kerja sama yang bagus. Win-win solution dari kedua belah pihak," jelas Awan Suryo Prasetyo, roaster Vigilante Coffee Company.

"Kalau kita ingin kopi yang bagus, kita bisa kasih tahu ke mereka bagaimana (kriterianya). Kalau mereka butuh dari kita sharing knowledge, jadi sama-sama belajar bareng, itu lebih penting buat kita," imbuh Awan.

Irawati Dewi salah satu pelanggan Indonesia, berharap Vigilante bisa menghadirkan lebih banyak variasi kopi Indonesia.

"Kebanyakan kedai kopi di sini tahunya cuma kopi Sumatra. Selalu Sumatra. Padahal, kan, kopi Indonesia banyak macamnya," ucap Irawati.

Namun, Chris percaya akan ada banyak jenis kopi Indonesia yang dikenal banyak orang ke depannya.

"Orang ini mencicipi rasa asli dari mana kopi itu berasal. Kami akan menjadi satu-satunya kedai kopi di AS yang menyajikan kopi asal Solok. Dengan perkembangan industri kopi di Indonesia, akan banyak kopi Indonesia lainnya yang mendunia," ujar Chris.




http://global.liputan6.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hantu Kopi Luwak? Ada-Ada Saja

Masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali digegerkan dengan merebaknya isu setan kopi luwak. Isu tersebut sebenarnya pernah beredar pada pertengahan tahun lalu, tapi kemudian hilang begitu saja. Kini desas-desus tersebut terdengar lagi dan malah makin meluas ke daerah lain. Tokoh masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Saban, 50 tahun, mengatakan setiap hari warganya membicarakan setan kopi luwak. Padahal masyarakat sendiri belum pernah melihat wujud hantu yang dipergunjingkan itu. "Katanya hanya bau yang bisa dirasakan," kata Saban, Sabtu, 30 Mei 2015. Berdasarkan laporan masyarakat, bau yang tercium itu seperti kopi baru diseduh. Aroma semerbaknya sangat kuat. Padahal tak ada warga yang sedang minum kopi atau menyeduh. "Makanya disebut setan kopi luwak," ujarnya. "Saya sendiri juga belum pernah merasakannya. Tapi banyak warga saya yang mengaku merasakannya." Laporan lain menyebutkan, setiap aroma tersebut muncul, ada

Tips Membuat Kopi Nikmat Dimana Saja Dengan AeroPress

Ibarat David Beckham dalam dunia sepak bola, tidak pernah menjadi pemain terbaik dunia tapi selalu menjadi idola setiap fans sepak bola. Ya AeroPress juga kira-kira kaya gitu, bukan satu-satunya alat terbaik untuk membuat kopi, tapi selalu mendapat ruang tersendiri di setiap hati penikmat kopi. Alat ciptaan insinyur Alan Adler ini sudah menjadi alat kopi yang wajib dimiliki oleh setiap penikmat kopi. Benda mungil nan portabel ini sangat ringan dan bentuk tubuhnya yang mungil itu lah yang membuat AeroPress menjadi pilihan pertama Sobat Kopi sebagai teman perjalanan agar tetap dapat menikmati secangkir kopi yang sempurna. Kalo menurut Sobat Kopi kenapa alat yang satu ini wajib, karena harganya yang terjangkau, mudah dalam proses dan pembuatannya paling cepat sob!. Terdapat dua metode pembuatan kopi dalam AeroPress, cara yang pertama adalah Inverted Method dan cara yang kedua adalah Original Method , saya termasuk orang yang suka bermain dengan kedua cara tersebut karena sangat men

Cara Membuat Kopi Menggunakan Siphon

Siphon dikenal sebagai pembuat kopi dengan metode vakum (sedot), ide menyeduh kopi ini adalah dengan menyedot dari dua bilik dimana tekanan uap dan vakum tersebut menghasilkan kopi. Seluruh proses membutuhkan kesabaran dan ketelitian tapi jika dilakukan dengan benar, maka akan menghasilkan secangkir kopi yang nikmat dan memuaskan. Bilik yang dijelaskan terdiri dari komponen atas siphon yang biasa disebut "hopper" dan komponen dasarnya disebut "bulb" . Terdapat ruang kosong di antara hopper dan bulb . Bulb diletakkan di atas sumber panas yang menciptakan tekanan uap. Tekanan ini memaksa air masuk ke dalam hopper dimana ia bercampur dengan bubuk kopi. Ketika sebagian besar air di dalam bulb telah pindah ke dalam hopper , segera ambil sumber panasnya. Dengan hilangnya sumber panas, bulb akan menjadi sejuk dan kopi di hopper benar-benar menetes ke bulb dan bulb berisi kopi yang siap Sobat nikmati. Apa itu sumber panas? sumber panas merupakan pembakar butana k