Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Kopi Indonesia Jadi Serbuan Peserta KTT IORA 2017

Konferensi Tingkat Tinggi IORA 2017 digelar pada 5-7 Maret 2017. Dalam KTT ini, pihak penyelenggara menyediakan berbagai stan makanan dan minuman khas Nusantara, salah satunya kopi. Ketika menyusuri stan, terdapat tiga stan kopi dari berbagai toko dan jenis yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah Common Grounds, yang menyediakan kopi dari berbagai daerah Indonesia. Menurut Jhony, barista dari Common Grounds, setiap delegasi yang mencicipi kopi Indonesia langsung memberikan komentar yang positif. "Antusiasmenya juga banyak, sih. Banyak dari negara lain yang mau beli oleh-olehnya kopi yang kita sajikan, khususnya kopi Indonesia," ujar Jhony di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2017). "Kebanyakan mereka langsung komentar setelah minum. Kopinya tuh enak, mereka sih komentarnya positif, ya," tambahnya. Ia menyediakan kopi Toraja, Gayo dari Aceh, Bali, dan Jawa. Menurutnya, kopi yang paling disenangi oleh delegasi dan media luar adalah kopi Toraja. "Di si

Hasil Produksi Kopi Indonesia Terpengaruh El Nino,

Kebanyakan pedagang memprediksi bahwa produksi  kopi   Indonesia akan mendapat dampak negatif dari fenomena cuaca El Nino. Karena kekuatiran tentang hasil produksi robusta Indonesia musim 2016/2017, para pemanggang   kopi   dari Eropa dilaporkan bersiap-siap untuk meningkatkan impor dari Vietnam (penghasil biji robusta terbesar dunia), atau biji arabika berkualitas rendah dari Brazil (penghasil biji arabika terbesar di dunia). Fenomena cuaca El Nino berkaitan dengan temperatur hangat air laut secara periodik di lepas pantai bagian Barat dari Amerika Selatan yang menyebabkan perubahan iklim di seluruh Lautan Pasifik seperti musim kemarau yang berkepanjangan di Asia Tenggara dan karenanya merusak hasil produksi komoditi-komoditi agrikultur. El Nino diprediksi menyebabkan kurangnya curah hujan di Indonesia di kuartal 1 tahun 2016 dan karena infrastruktur irigasi tidak dikembangkan secara optimal di negara penghasil   kopi   terbesar ketiga di dunia ini, fenomena cuaca ini mungkin mem

Perubahan Iklim Meningkatkan Peran Indonesia dalam Industri Kopi Global?

Sebagai salah satu produsen biji  kopi  unggulan di dunia, Indonesia mungkin akan mendapat keuntungan dari perubahan iklim yang menyebabkan pergeseran produksi  kopi  dunia ke arah Timur selama beberapa dekade mendatang. Menurut laporan baru yang dilaksanakan International Center for Tropical Agriculture yang berbasis di Kolombia, suplai global biji arabika terancam karena kenaikan suhu 2 derajat Celsius dan juga perubahan pola hujan. Brazil, produsen  kopi  unggulan di dunia, akan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Menurut penelitian ini, Brazil akan sangat terpukul oleh kenaikan suhu dan perubahan pola hujan karena perkebunan-perkebunan  kopi   negara ini terletak di daratan-daratan rendah, di bawah rata-rata 350-meter-di-atas-permukaan-tanah yang diperlukan untuk panen biji   kopi   yang sehat pada tahun 2050. Tim Schilling, Direktur Eksekutif World Coffee Research, mengatakan kalau ada penurunan sebanyak 25% produksi   kopi   Brazil itu akan berdampak transformasional yang se