Langsung ke konten utama

Cerita Kopimu Bisa Mengantarkanmu Ke Gunung Halu, Simak Beritanya


Kopi dan ngopi kini sudah menjadi gaya hidup sebagian besar kaum urban. Namun, faktanya mereka lebih senang menikmati kopi bukan di kedai lokal.

Selain gengsi, mereka beranggapan kopi dari luar negeri jauh lebih nikmati ketimbang kopi Indonesia. Faktanya, mereka hanya belum mengerti kisah menarik di balik setiap kopi.

Movement ini juga didukung oleh Arterous, art marketplace yang menghadirkan lebih dari produk karya 300 seniman independen lokal Indonesia di Alun-Alun Indonesia. Anda bisa menemukan karya seni tersebut di Restoran Palalada, Grand Indonesia sejak 3 sampai 4 Maret 2017.

Untuk menarik perhatian masyarakat dengan kopi lokal, Anomali dan Alun-Alun Indonesia membuat sebuah movement 'Ceritain Kopi Indonesia'. Anda juga bisa berpartisipasi dalam gerakan 'Ceritain Kopi Indonesia' sekaligus berkesempatan ke Gunung Halu.

Caranya, datang ke Restoran Palalada, Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia dan memotret sudut yang ada di sana. Kemudian unggah di Instagram Anda dengan menandai Anomali, Arterous, dan Indonesia Coffee Academy. Serta memberikan tagar Ceritain Kopi Indonesia, Anomali, dan Arterous, kemudian berikan cerita paling menarik yang pernah Anda alami saat menikmati kopi Indonesia.

Di sana Anda bisa menemukan berbagai merchandising, yang setiap produknya memiliki cerita menarik tentang kopi. Selain itu, Anda juga bisa berpartisipasi dalam movement Ceritain Kopi Indonesia dengan berbagi cerita menarik tentang kopi yang pernah Anda rasakan dengan kompetisi foto yang berhadiah ke Gunung Halu. Ada apa di Gunung Halu?

Banyak yang bertanya apa keistimewaan Gunung Halu sehingga terpilih sebagai apresiasi atas para pecinta kopi yang ikut serta dalam movement Ceritain Kopi Indonesia. Ternyata alasannya sungguh istimewa sebab biji kopi di Gunung Halu punya nilai yang hampir sempurna. 

"Gunung Halu di Jawa Barat punya biji kopi yang kita bilang 90+ coffee, karena kami punya nilai kopi maksimal 80. Ayok ikut kami ke sana, mereka punya rahasia pupuk dan cairan rahasia untuk menghasilkan biji kopi yang benar-benar beda dari yang lainnya," cerita Irvan Helmi,  Co-founder Anomali Coffee saat ditemui tim Liputan6.com.



liputan6.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hantu Kopi Luwak? Ada-Ada Saja

Masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali digegerkan dengan merebaknya isu setan kopi luwak. Isu tersebut sebenarnya pernah beredar pada pertengahan tahun lalu, tapi kemudian hilang begitu saja. Kini desas-desus tersebut terdengar lagi dan malah makin meluas ke daerah lain. Tokoh masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Saban, 50 tahun, mengatakan setiap hari warganya membicarakan setan kopi luwak. Padahal masyarakat sendiri belum pernah melihat wujud hantu yang dipergunjingkan itu. "Katanya hanya bau yang bisa dirasakan," kata Saban, Sabtu, 30 Mei 2015. Berdasarkan laporan masyarakat, bau yang tercium itu seperti kopi baru diseduh. Aroma semerbaknya sangat kuat. Padahal tak ada warga yang sedang minum kopi atau menyeduh. "Makanya disebut setan kopi luwak," ujarnya. "Saya sendiri juga belum pernah merasakannya. Tapi banyak warga saya yang mengaku merasakannya." Laporan lain menyebutkan, setiap aroma tersebut muncul, ada

Sejarah Kopi Solong

Aceh salah satu produsen kopi didunia dan kopi arabika merupakan kopi speciality dan tidak dimiliki oleh negara lain yang mempunyai rasa dan aroma khas kopi Aceh dan sumbernya ada di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, Aceh. Selain kopi jenis arabika, ada kopi robusrta yang tidak kalah enaknya terutama robusta Lamno Aceh Jaya, Aceh yang tiada duanya. Ini yang menjadi sumber bahan baku untuk produksi kopi terkenal di Aceh dan manca negara yaitu KOPI SOLONG, ULEE KARENG, BANDA ACEH dan saat ini menjadi icon wisata Kota Banda Aceh. Sejarah Kopi Solong dan sebutan Solong hanya legenda artinya tidak tahu pasti apa artinya, namun ini sudah melekat erat dihati penikmat kopi sejak tahun 1974. Solon kata Cek Nawi (pemilik warung kopi solong Sp.7 sekarang) hanya panggilan orang-orang terhadap ayahnya (Haji Muhammad Kasaman) yang bekerja pada orang Tionghoa saat itu dan akhirnya ayahnya mendirikan usaha bubuk kopi, sampai saat ini populer dengan nama Kopi Solong. Kopi ini diolah secara tradis

Cara Membuat Kopi Menggunakan Chemex

Ga mungkin lah kalo sobat gatau alat yang satu ini. Alat yang udah melegendaris dari tahun 1940-an, yang udah dipajang di kafe-kafe, yang selalu jadi bahasan semua orang kalo ngomongin hal-hal tentang kopi. Udah kebayang kan? Alat itu adalah Chemex. Chemex ini udah jadi alat seduh manual yang wajib punya lah, Bentuknya yang elegan nan elok di mata membuat ritual nyeduh sobat menjadi lebih mengasikkan. Chemex ini mirip dengan metode seduh V60 drip terutama dalam hal body dan rasa. langkah membuat kopinya pun hampir sama. Filter Chemex itu 20-30% lebih tebal dari yang digunakan oleh metode pour over lainnya seperti Hario V60. Hasilnya adalah secangkir kopi yang lebih kaya rasa walaupun waktu seduh lebih lama dari pour over yang lain. Meski rasa yang dihasilkan tidak sekaya menyeduh dengan French Press , tapi Chemex mampu menghasilkan secangkir kopi tanpa sedimen yang akan membuat orang lain nyaman dengan rasa yang lebih lembut. Tapi jangan seneng dulu sob, karena udah kebayang