Langsung ke konten utama

Menikmati Kopi Luwak Asli Indonesia


Kopi Luwak merupakan seduhan kopi yang menggunakan biji kopi dari sisa-sisa kotoran luwak atau musang kelapa. Biji kopi yang satu ini sangat diyakini memiliki cita rasa berbeda setelah dimakan dan keluar melewati saluran pencernaan luwak. Kopi ini sendiri memiliki kemahsyuran yang sudah cukup lama diketaahui di kawasan Asia Tenggara, akan tetapi baru menjadi terkenal secara lebih luas bagi para peminat kopi gourment terhitung setelah publikasi di tahun 1980-an. Biji kopi dengan jenis ini juga terkenal paling mahal di dunia karena mencapai USD 100 untuk 450 gram.

Luwak atau musang luwak memang senang mencari buah-buahan yang baik serta masak. Termasuk salah satunya adalah buah kopi sebagai asupan makanannya. Dengan indera penciuman yang sangat peka, luwak terbiasa memilih buah kopi yang sudah benar-benar matang optimal menjadi makanan sehari-harinya. Setelahnya biji kopi utuh yang masih dibalut dengan kulit keras serta tidak dicerna di dalam pencernaan luwak akan keluar bersamaan dengan kotoran luwak tersebut.

Hal tersebut dapat terjadi karena luwak memang memiliki sistem pencernaan yang cukup sederhana, sehingga berbagai makanan yang keras seperti halnya biji kopi tidak akan tercerna. Biji kopi luwak ini di masa lalu hingga saat ini yang menjadi buruan para petani kopi. Hal ini dikarenakan berasal dari biji kopi yang terbaik serta sudah difermenasikan secara alami ketika berada di sistem pencernaan luwak. Rasa dan aroma dari kopi ini juga sangat terasa spesial sekaligus sempurna, sehingga sangat tidak mengherankan jika akhirnya menjadi favorit di kalangan penggemar dan juga penikmat kopi di seluruh dunia.

Kopi Luwak Arabica

Bagi para pelanggan baru atau penikmat kopi yang masih awam memang biasanya akan merasakan kebingungan dengan adanya istilah kopi arabika serta robusta. Padahal keduanya sama-sama jenis spesies kopi, hanya saja memiliki cita rasa yang berbeda. Arabica dan juga robusta sudah menjelma sebagai spesies kopi yang paling banyak diminati oleh para pecinta kopi dari kelas dunia. Sekalipun di dalam hal ini memang kopi arabica jauh lebih unggul dibanding dengan robusta. Tentu saja karena di hampir sebagian besar penduduk dunia, 70%-nya mengonsumsi kopi dengan jenis arabica. Untuk 30% sisanya lebih memilih robusta.

Adapun kopi luwak arabica memiliki rasa yang lebih manis, lembut dan rasa yang kuat serta tajam di lidah dengan aroma buah-buahan setelah di sangrai (roasted). Sementara biji robusta sendiri lebih netral dan aroma yang muncul berupa kacang-kacangan. Tetapi sayangnya hingga saat ini pasar kopi belum mampu untuk mensuplai biji kopi robusta dengan kualitas tinggi. Sedangkan jika berbicara di sektor khasiat kopi, maka kaduanya juga tentu sangat berbeda. Karena dari asalnya saja sudah tidak sama.

Sejumlah daerah di Indonesia yang menjadi sentra penghasil biji kopi luwak antara lain adalah:

1.     Gayo, Aceh.

2.     Desa Janji Maria, Kecamatan Barumun Rengah, Padang Lawas ( 40 kilometer dari Laguboti).

3.     Semende, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

4.     Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

5.     Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Lampung.

6.     Kotabumi, Lampung.

7.     Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

8.     Jawa Barat.

9.     Jawa Timur.

Kopi Luwak Aceh

Sebagai sentra penghasil biji kopi luwak yang terbesar di kawasan Sumatera serta terbaik di seluruh Indonesia, maka Dataran Tinggi Gayo untuk saat ini sudah mampu menghasilkan Kopi Luwak Aceh Arabica yang banyak diburu para pecinta kopi sejati yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Hal ini paling tidak turut membuktikan dari dominannya pembeli kopi arabica luwak memang relatif sangat beragam. Oleh karena itu sangat tidak heran jika kopi arabica merupakan produk best seller selama ini di tanah air. Terutama di mata para penikmat dan pecinta kopi di seluruh Indonesia.

Dibandingkan dengan kopi luwak dari daerah lainnya di Indonesia, Kopi Luwak Aceh Gayo ini sendiri memiliki karakter rasa dan aroma yang jauh lebih lengkap, sempurna sekaligus juga istimewa. Dapat dikatakan bahwa satu jenis kopi yang berasal dari Aceh Gayo ini memang seperti halnya seorang pria dengan kecerdasan dan inner yang menarik sekaligus juga dengan fisik atletis. Sempurna bagi lidah para penikmat kopi yang menginginkan cita rasa istimewa dengan kualitas cukup tinggi.

Bagi Anda yang mengaku sebagai pecinta dan penikmat kopi luwak arabica tetapi belum mencicipi kopi luwak ala Aceh Gayo ini akan sangat disayangkan. Tentu saja karena kopi Gayo ini memiliki satu keistimewaan serta keunikan tersendiri yang pastinya tidak dimiliki oleh biji kopi dari jenis yang lain. Keunikan dari kopi Gayo Aceh ini sudah sangat dikenal dengan sitilah sensasi rasa serta aroma yang selalu mampu menggugah selera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hantu Kopi Luwak? Ada-Ada Saja

Masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali digegerkan dengan merebaknya isu setan kopi luwak. Isu tersebut sebenarnya pernah beredar pada pertengahan tahun lalu, tapi kemudian hilang begitu saja. Kini desas-desus tersebut terdengar lagi dan malah makin meluas ke daerah lain. Tokoh masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Saban, 50 tahun, mengatakan setiap hari warganya membicarakan setan kopi luwak. Padahal masyarakat sendiri belum pernah melihat wujud hantu yang dipergunjingkan itu. "Katanya hanya bau yang bisa dirasakan," kata Saban, Sabtu, 30 Mei 2015. Berdasarkan laporan masyarakat, bau yang tercium itu seperti kopi baru diseduh. Aroma semerbaknya sangat kuat. Padahal tak ada warga yang sedang minum kopi atau menyeduh. "Makanya disebut setan kopi luwak," ujarnya. "Saya sendiri juga belum pernah merasakannya. Tapi banyak warga saya yang mengaku merasakannya." Laporan lain menyebutkan, setiap aroma tersebut muncul, ada

Sejarah Kopi Solong

Aceh salah satu produsen kopi didunia dan kopi arabika merupakan kopi speciality dan tidak dimiliki oleh negara lain yang mempunyai rasa dan aroma khas kopi Aceh dan sumbernya ada di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, Aceh. Selain kopi jenis arabika, ada kopi robusrta yang tidak kalah enaknya terutama robusta Lamno Aceh Jaya, Aceh yang tiada duanya. Ini yang menjadi sumber bahan baku untuk produksi kopi terkenal di Aceh dan manca negara yaitu KOPI SOLONG, ULEE KARENG, BANDA ACEH dan saat ini menjadi icon wisata Kota Banda Aceh. Sejarah Kopi Solong dan sebutan Solong hanya legenda artinya tidak tahu pasti apa artinya, namun ini sudah melekat erat dihati penikmat kopi sejak tahun 1974. Solon kata Cek Nawi (pemilik warung kopi solong Sp.7 sekarang) hanya panggilan orang-orang terhadap ayahnya (Haji Muhammad Kasaman) yang bekerja pada orang Tionghoa saat itu dan akhirnya ayahnya mendirikan usaha bubuk kopi, sampai saat ini populer dengan nama Kopi Solong. Kopi ini diolah secara tradis

Cara Membuat Kopi Menggunakan Chemex

Ga mungkin lah kalo sobat gatau alat yang satu ini. Alat yang udah melegendaris dari tahun 1940-an, yang udah dipajang di kafe-kafe, yang selalu jadi bahasan semua orang kalo ngomongin hal-hal tentang kopi. Udah kebayang kan? Alat itu adalah Chemex. Chemex ini udah jadi alat seduh manual yang wajib punya lah, Bentuknya yang elegan nan elok di mata membuat ritual nyeduh sobat menjadi lebih mengasikkan. Chemex ini mirip dengan metode seduh V60 drip terutama dalam hal body dan rasa. langkah membuat kopinya pun hampir sama. Filter Chemex itu 20-30% lebih tebal dari yang digunakan oleh metode pour over lainnya seperti Hario V60. Hasilnya adalah secangkir kopi yang lebih kaya rasa walaupun waktu seduh lebih lama dari pour over yang lain. Meski rasa yang dihasilkan tidak sekaya menyeduh dengan French Press , tapi Chemex mampu menghasilkan secangkir kopi tanpa sedimen yang akan membuat orang lain nyaman dengan rasa yang lebih lembut. Tapi jangan seneng dulu sob, karena udah kebayang