Langsung ke konten utama

Cara Membuat Kopi Menggunakan Metode V60





'Mas kok bikin kopi nya pake gelas?'

'Ini namanya V60, alat untuk bikin kopi' saya jawab kaya gitu.

Pernah ada saudara saya nanya kaya gitu ke saya ketika melihat saya sedang menyeduh kopi.

Memang ga semua orang kenal alat ini, tapi alat yang mirip kaya gelas ini adalah salah satu alasan terciptanya kopi yang enak.

V60 adalah sebuah benda berbentuk kerucut yeng terbuat dari keramik (ada juga yang terbuat dari plastik) dan memiliki lubang kecil di bagian bawah. Lubang itu tujuannya agar bubuk kopi beserta air yang sobat tuang bisa meresap dan menetes ke bawah, di mana sobat akan mendapatkan hasil seduhannya.

Alat ini dibuat oleh sebuah perusahaan bernama hario dan sangat populer di kalangan barista profesional dan amatir.

Rahasia menyeduh kopi dengan v60 sebenarnya ga susah sih, cukup dengan teknik yang diaplikasikan ketika menuangkan air panas ke dalam V60 saja. Tapi, Sobat sekalian gabisa hanya menuang semua air dan dibiarkan menetes begitu saja.

Hasilnya ga bakalan enak!

Teknik yang disarankan adalah dengan menuangkan air secara perlahan dalam gerakan melingkar di sekitar bubuk kopi pada bagian atas v60.

Hario juga menjual ketel terpisah yang disebut ketel buono yang memiliki mulut ramping yang panjang untuk mengontrol arah penuangan air dalam gerakan melingkar menjadi lebih mudah.

Setelah air panas disiram keatas bubuk kopi, maka tinggal waktunya sobat untuk menunggu sampai tetesan air berakhir.

Mirip dengan metode membuat kopi dengan Chemex, Sobat harus melakukan "blooming" untuk mendapatkan kualitas rasa kopi yang nikmat. Trik untuk melakukan blooming adalah menyiram air panas secara merata pada bubuk kopi.

Bahkan ketika blooming sudah terjadi, Sobat harus menuangkan air panas dengan perlahan dalam pola melingkarmsaat menambahkan air panas ke dalam v60.

Ada satu rahasia lagi nih sob, waktu yang dibutuhkan dalam proses blooming adalah 30-45 detik, jadi jangan lupa untuk bawa stopwatch!

Alat-alat yang dibutuhkan:
  • V60 Hario Dripper
  • Kertas Penyaring
  • Ketel/Teko Leher Angsa
  • Penggiling Kopi
  • Timer
  • Timbangan Digital


Instruksi Penyeduhan dengan V60:
  1. Selalu pastikan bahwa alat dan air yang digunakan selalu bersih.

  2. Rebus air mencapai suhu 95 derajat celcius, jangan lupa untuk melebihkan air rebusan karena akan digunakan untuk membasahi kertas penyaring.

  3. Giling biji kopi sebanyak 24 gram.

  4. Letakkan v60 diatas gelas atau teko (untuk menampung hasil seduhan).

  5. Taruh kertas penyaring diatas v60, setelah itu siram dengan air panas ke seluruh permukaan kertas. langkah ini dibutuhkan agar tidak ada bau kertas yang menempel pada seduhan kopi.

  6. Letakkan diatas timbangan, dan jangan lupa untuk mengatur timbangan diangka 0.

  7. Tambahkan kopi yang sudah digiling kedalam v60, ratakan bubuk kopi dengan cara digoyang perlahan.

  8. Tuangkan air panas secara lembut dan perlahan keatas bubuk kopi, tujuannya adalah Blooming, tuangkan secukupnya hingga air merata diatas bubuk kopi dan tunggu selama 30- 40 detik.

  9. Lanjutkan dengan siraman air panas dengan gerakan melingkar, usahakan jangan terkena paper filter. langkah ini dilakukan sekitar 2 menit 30 detik hingga 3 menit

  10. Ketika mencapai berat timbangan yang diinginkan, maka angkat v60 dan tuangkan kopi ke dalam gelas yang telah anda siapkan.

  11. Selamat menikmati kopimu sob!



Yaa kurang lebih langkahnya seperti digambar ini (yg bentuk kopi nya menggelembung itu disebut proses blooming).

Hasil yang diharapkan adalah rasa yang seimbang dengan keharuman dan ciri khas masing-masing kopi yang menonjol, metode ini banyak dipilih oleh para barista karena dapat menyajikan kopi yang nikmat dan tidak berlumpur dengan ampas kopi dikarenakan penggunaan kertas penyaring.

Sekian cara membuat kopi dengan menggunakan metode v60, ingat kuncinya jangan langsung menyerah, belajar dan terus belajar.

Emang butuh latihan kok sob untuk menyelaraskan hasil gilingan yang pas, suhu yang pas bahkan waktu seduh yang pas!

Intinya seduh terus aja sob!

Sampai ketemu lagi di metode seduh berikutnya.

Saran:
  • Gunakan rasio 1:15, yaitu 1 gram kopi untuk 15 gram air. jadi jika sobat menggunakan 24 gram kopi maka jangan lupa untuk menambahkan air sekitar 360 gram
  • Selalu gunakan kopi yang segar untuk hasil yang terbaik, diutamakan kopi yang berusia 4 hari setelah proses pemanggangan (roasting)
  • tingkat kekasaran untuk gilingan kopi adalah medium to fine

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hantu Kopi Luwak? Ada-Ada Saja

Masyarakat di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali digegerkan dengan merebaknya isu setan kopi luwak. Isu tersebut sebenarnya pernah beredar pada pertengahan tahun lalu, tapi kemudian hilang begitu saja. Kini desas-desus tersebut terdengar lagi dan malah makin meluas ke daerah lain. Tokoh masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Saban, 50 tahun, mengatakan setiap hari warganya membicarakan setan kopi luwak. Padahal masyarakat sendiri belum pernah melihat wujud hantu yang dipergunjingkan itu. "Katanya hanya bau yang bisa dirasakan," kata Saban, Sabtu, 30 Mei 2015. Berdasarkan laporan masyarakat, bau yang tercium itu seperti kopi baru diseduh. Aroma semerbaknya sangat kuat. Padahal tak ada warga yang sedang minum kopi atau menyeduh. "Makanya disebut setan kopi luwak," ujarnya. "Saya sendiri juga belum pernah merasakannya. Tapi banyak warga saya yang mengaku merasakannya." Laporan lain menyebutkan, setiap aroma tersebut muncul, ada

Sejarah Kopi Solong

Aceh salah satu produsen kopi didunia dan kopi arabika merupakan kopi speciality dan tidak dimiliki oleh negara lain yang mempunyai rasa dan aroma khas kopi Aceh dan sumbernya ada di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, Aceh. Selain kopi jenis arabika, ada kopi robusrta yang tidak kalah enaknya terutama robusta Lamno Aceh Jaya, Aceh yang tiada duanya. Ini yang menjadi sumber bahan baku untuk produksi kopi terkenal di Aceh dan manca negara yaitu KOPI SOLONG, ULEE KARENG, BANDA ACEH dan saat ini menjadi icon wisata Kota Banda Aceh. Sejarah Kopi Solong dan sebutan Solong hanya legenda artinya tidak tahu pasti apa artinya, namun ini sudah melekat erat dihati penikmat kopi sejak tahun 1974. Solon kata Cek Nawi (pemilik warung kopi solong Sp.7 sekarang) hanya panggilan orang-orang terhadap ayahnya (Haji Muhammad Kasaman) yang bekerja pada orang Tionghoa saat itu dan akhirnya ayahnya mendirikan usaha bubuk kopi, sampai saat ini populer dengan nama Kopi Solong. Kopi ini diolah secara tradis

Cara Membuat Kopi Menggunakan Chemex

Ga mungkin lah kalo sobat gatau alat yang satu ini. Alat yang udah melegendaris dari tahun 1940-an, yang udah dipajang di kafe-kafe, yang selalu jadi bahasan semua orang kalo ngomongin hal-hal tentang kopi. Udah kebayang kan? Alat itu adalah Chemex. Chemex ini udah jadi alat seduh manual yang wajib punya lah, Bentuknya yang elegan nan elok di mata membuat ritual nyeduh sobat menjadi lebih mengasikkan. Chemex ini mirip dengan metode seduh V60 drip terutama dalam hal body dan rasa. langkah membuat kopinya pun hampir sama. Filter Chemex itu 20-30% lebih tebal dari yang digunakan oleh metode pour over lainnya seperti Hario V60. Hasilnya adalah secangkir kopi yang lebih kaya rasa walaupun waktu seduh lebih lama dari pour over yang lain. Meski rasa yang dihasilkan tidak sekaya menyeduh dengan French Press , tapi Chemex mampu menghasilkan secangkir kopi tanpa sedimen yang akan membuat orang lain nyaman dengan rasa yang lebih lembut. Tapi jangan seneng dulu sob, karena udah kebayang